Detail Repositori

Abstrak
Tradisi Mesanglana yang dilaksanakan di beberapa pura Desa Pakraman Asak terlihat sangat unik, yakni dalam tradisi tersebut para Dehe dari krama desa yang berasal dari trah asli menyanyikan lagu-lagu kidung suci. Lagu-lagu suci tersebut selalu dinyanyikan setelah mereka menarikan tari Rejang. Namun tidak semua Dehe boleh melaksanakan tradisi Mesanglana, hanya yang berasal dari trah asli sebanyak delapan (8) orang saja yang boleh melaksanakan tradisi tersebut baik dalam strata krama Saing maupun krama Sabu. Lagu-lagu tersebut tidak boleh dinyanyikan di sembarang tempat, hanya boleh dinyanyikan dalam areal pura pada hari-hari tertentu pada saat krama desa melaksanakan upacara keagamaan saja. Tradisi inilah yang membedakan upacara keagamaan yang dilaksanakan di Desa Pakraman Asak dengan desa-desa lainnya di Kabupaten Karangasem maupun kabupaten lainnya di Bali. Di samping itu dalam pelaksanaannya tampak adanya ketentuan-ketentuan yang sifatnya khusus yang mesti dilaksanakan oleh Dehe yang dipimpin oleh Subak Dehe, yakni gadis-¬gadis remaja yang secara khusus dipersiapkan untuk hal tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas yakni : (1)Bagaimanakah upaya untuk merevitalisasi tradisi Mesanglana di Desa Pakraman Asak ? (2) Faktor-faktor apa yang menunjang ataupun menghambat upaya revitalisasi tradisi Mesanglana di Desa Pakraman Asak ? (3) Bagaimana dampak dan makna revitalisasi dalam tradisi Mesanglana bagi masyarakat Desa Pakraman Asak ?. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menginventarisasi, mendokumentasikan, dan menganalisis tradisi Mesanglana yang dilaksanakan di Desa Pakraman Asak, Desa Dinas Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, sebagai warisan budaya nasional. Teori yang digunakan untuk menganalisis rumusan masalah ialah teori fungsional struktural, teori semiotik, teori motivasi. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode studi kepustakaan, observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Secara operasional, analisis data kualitatif rencananya dilakukan dengan tiga tingkat sistematis secara jalin menjalin, sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data.

Keywords
Tradisi Mesanglana, Revitalisasi Tradisi Mesanglana

Jenis Repostori
Penelitian
Nama Jurnal

ISSN
Tanggal Terbit
12 April 2019

Volume
ISSUE

File Repository
Download File Repository