Detail Repositori

Abstrak
Genta ialah benda atau alat berbentuk bulat lonjong atau seperti topi tinggi yang berongga dan di dalamnya berisi anak Genta sehingga apabila benda ini digoyang-goyang akan timbul bunyi. Kata Genta berasal dari bahasa Sansekerta ghanta yang berarti bel atau lonceng. Badan dan puncak Genta dapat diberi hiasan apa saja seperti daun, bunga, saluran garis lengkung, hiasan binatang seperti singa, gajah, naga dan lain-lain. Di puncak Genta dapat diberi pegangan, baik berupa lubang gantungan ataupun tangkal. Genta ini umumnya dibuat dari bahan logam, terutama perunggu sehingga kuat dan memberikan bunyi nyaring. Intervensi ergonomi pada proses pembuatan Genta meningkatkan efisiensi dilihat dari penurunan kelelahan para rohaniawan Hindu dalam memimpin upacara keagamaan di Kota Denpasar; Intervensi ergonomi pada menurunkan keluhan muskuloskeletal pada para rohaniawan Hindu dalam memimpin upacara keagamaan di Kota Denpasar; Mengetahui intervensi ergonomi menurunkan beban kerja pada para rohaniawan Hindu dalam memimpin upacara keagamaan di Kota Denpasar; Mengetahui intervensi ergonomi meningkatkan produktivitas pada para rohaniawan Hindu dalam memimpin upacara keagamaan di Kota Denpasar. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan fisik maupun mental manusia sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Penerapan ergonomi sebaiknya dilakukan secara sistemik, dikaji melalui lintas disiplin ilmu (interdisipliner) dan holistik serta menggunakan pendekatan partisipatori, agar semua komponen yang ada dapat diajak atau dilibatkan berpartisipasi sejak perencanaan sampai tahap pelaksanaan maupun dalam evaluasinya, sehingga mereka akan mengetahui keberhasilan atau kegagalannya dan secara bersama-sama mencari kembali solusinya serta mereka akan merasa ikut memiliki. untuk keperluan analisis konsep kebudayaan perlu dipecah ke dalam unsur-unsurnya. Unsur-unsur tersebut berdasarkan kebudayaan yang sifatnya universal dan pasti bisa ditemukan di semua kebudayaan di dunia, baik yang hidup dalam masyarakat pedesaan yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks. tersebut adalah: (1) sistem religi dan upacara keagamaan, (2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5) kesenian, (6) sistem mata pencaharian hidup, (7) sistem teknologi dan peralatan. Teknik penentuan sampel untuk penelitian ini adalah secara acak sederhana (simple random sampling) dengan menggunakan tabel bilangan acakm (Pocock,1986). Populasi Rohaniawan Bali diambil dari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar. Dari populasi sebanyak 127 orang yang memenuhi kriteria inklusi adalah 40 orang sedangkan jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 18 orang yang dipilih secara acak sederhana menggunakan tabel bilangan acak. Variabel bebasnya adalah Rohaniawan yang memimpin upacara dengan menggunakan Genta tanpa intervensi ergonomi yang diterapkan pada perioda I, Rohaniawan memimpin upacara agama dengan menggunakan Genta intervensi ergonomi yang diterapkan pada perioda II. Variabel tergantung adalah kelelahan, keluhan muskuloskeletal, kebosanan, dan luaran proses saat membuat memimpin upacara menggunakan Genta. Variabel yang dikontrol adalah faktor internal pekerja (tinggi badan, berat badan, kesehatan, dan antropometrik, nutrisi, faktor eksternal pekerja, mikroklimat di ruang bekerja.

Keywords
Intervensi Ergonomi, Beban Kerja, Muskuloskeletal, Meningkatkan Produktivitas

Jenis Repostori
Penelitian
Nama Jurnal

ISSN
Tanggal Terbit
04 November 2019

Volume
ISSUE

File Repository
Download File Repository