Detail Repositori

Abstrak
Kecamatan Penebel sebagai wilayah yang sebagian besar daerahnya adalah desa tradisional maka ada beberapa budaya yang dimiliki dalam hubungan memperkuat persaudaraan, seperti budaya menyamabraya, masidihikara, saling idihin, saling tulungin, saling ngejotin, budaya megebagan, majenukan, dan masih banyak budaya sosial lainnya, termasuk budaya ”nganggur”.Tingginya minat masyarakat Penebel untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi membuka cakrawala berpikir masyarakatnya yang modern, yang berdampak pada perubahan cara pandang masyarakat Penebel nilai-nilai tradisional ke nilai-nilai modern malahan pada nilai global, sehingga budaya-budaya lokal telah terpengaruh oleh ruang dan waktu yang semakin sempit yang disebut globalisasi. Faktor-faktor perubahan hukum, Perencanaan, demografi, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan budaya berdampak pada aktivitas budaya Bali khususnya interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” pada pergaulan Remaja Bali khususnya remaja di kecamatan Penebel yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika agama Hindu. Secara alamiah perubahan ini muncul pada masa pendewasaan individu dari masa kanak-kanak menjadi anak muda, seperti pendapat anak muda berada pada masa”transisi dari ketergantungan masa anak-anak menuju otonomi masa dewasa normalnya melibatkan fase pemberontakan yang merupakan tradisi kultural yang diwariskan dari generasi ke generasi”,maka masa muda sebagai masa yang labil, selalu berada dalam perubahan cara berpikir, berprilaku maupun cara berbicaranya. Kadang kala pada masa ini anak muda dengan mudah meninggalkan nilai-nilia tradisi yang adiluhung dengan menganggap tradisi budaya telah usang tidak sesuai dengan zaman modernisasi maupun globalisasi. Permasalahannya sekarang bagaimana interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” sebagai budaya kulo nuun yang adiluhung dapat dipertahankan, tanpa berpaling dari perubahan-perubahan sosial yang terjadi walaupun dapat dimodifikasi. Persoalan ini yang perlu mendapat perhatian pada saat-saat mereka di luar sana berbicara tentang ajeg Bali yang beretika, bermoral dan juga seperti digambarkan bahwa manusia Bali memiliki sifat dan karakter, terbuka, ramah dan luwes, jujur, religius dan moderat dalam pergaulan hidupnya. Berdasarkan masalah di atas, maka perlu ada kajian terhadap Transformasi interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” pada pergaulan Remaja Bali di kecamatan Penebel dengan rumusan masalah (1) Bagaimanakah realitas interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” pada pergaulan remaja Bali di kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan? (2) Apakah faktor-faktor terjadinya pergeseran interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” pada pergaulan Remaja Bali di Kecamatan Penebel? (3) Apakah Dampak dan Makna interaksi komunikasi budaya ”Nganggur” pada pergaulan remaja Bali di Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan (Ketiga permasalahan tersebut akan di analisis secara eklitik dengan teori Fenomenologi, teori Perubahan Sosial, dan Teori Interaksionisme Simbolik. Untuk mendapatkan data yang sahih, maka data akan diperoleh melalui teknik observasi, tekni wawancara tak berstruktur, dan studi kepustakaan. Berdasarkan teori dan metode penelitian di atas, maka hasil penelitian yang diharapkan untuk diperoleh ada berupa hasil temuan dan simpulan sebagai dasar untuk mendapatkan cara-cara yang bijaksana dalam mengambil keputusan terhadap perkembangan perubahaan sosial pada masyarakat Bali khususnya Perubahan perilaku Remaja di Bali.

Keywords
Transformasi Interaksi komunikasi budaya “nganggur”

Jenis Repostori
Penelitian
Nama Jurnal

ISSN
Tanggal Terbit
12 January 2017

Volume
ISSUE

File Repository
Download File Repository