Abstrak
Ardanareswari merupakan sebuah konsep yang termuat di dalam Manawa Dharmasastra yang menempatkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Konsep tersebut diimplementasikan oleh umat Hindu di Desa Pakraman Renon Denpasar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai beikut: 1) bagaimana bentuk penjenderan Adanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman Renon Denpasar?, 2) Apa fungsi Ardanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman Renon Denpasar?, 3) Apa makna teologi jender Ardanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman renon Denpasar? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperkaya dan melestarikan tradisi dalam upacara serta menghormati perempuan. Teori yang digunakan dalam peneltian ini antara lain: 1) Teori Religi, 2) Teori Fungsionalisme Struktural, 3) Teori Simbol, dan 4) Teori Jender, Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kepustakaan, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dapat disajikan hasil sebagai berikut: 1) Bentuk penjenderan Ardanareswari dalam upacara yajña yaitu dalam upakara seperti lis, banten bale gading, banten Dewa Dewi, dan aktivitas ritual, 2) Fungsi Ardanarewasi dalam upacara yajña antara lain fungsi religius, sosial, penyucian, dan kesetaraan jender, 3) makna teologi simbolik, religius, estetis, dan ksetaraan dan keadilan jender. Simpulan dalam penelitian ini bahwa Ardanareswari merupakan perwujudan dewa dan dewi yang diimplementasikan menjadi upakara dan aktivitas ritual yang menempatkan peran laki-laki dan perempuan sehingga diharapkan akan terjadi kesetaraan dan keadilan jender melalui upacara.
Ardanareswari merupakan sebuah konsep yang termuat di dalam Manawa Dharmasastra yang menempatkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Konsep tersebut diimplementasikan oleh umat Hindu di Desa Pakraman Renon Denpasar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai beikut: 1) bagaimana bentuk penjenderan Adanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman Renon Denpasar?, 2) Apa fungsi Ardanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman Renon Denpasar?, 3) Apa makna teologi jender Ardanareswari dalam upacara yajña di Desa Pakraman renon Denpasar? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperkaya dan melestarikan tradisi dalam upacara serta menghormati perempuan. Teori yang digunakan dalam peneltian ini antara lain: 1) Teori Religi, 2) Teori Fungsionalisme Struktural, 3) Teori Simbol, dan 4) Teori Jender, Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kepustakaan, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dapat disajikan hasil sebagai berikut: 1) Bentuk penjenderan Ardanareswari dalam upacara yajña yaitu dalam upakara seperti lis, banten bale gading, banten Dewa Dewi, dan aktivitas ritual, 2) Fungsi Ardanarewasi dalam upacara yajña antara lain fungsi religius, sosial, penyucian, dan kesetaraan jender, 3) makna teologi simbolik, religius, estetis, dan ksetaraan dan keadilan jender. Simpulan dalam penelitian ini bahwa Ardanareswari merupakan perwujudan dewa dan dewi yang diimplementasikan menjadi upakara dan aktivitas ritual yang menempatkan peran laki-laki dan perempuan sehingga diharapkan akan terjadi kesetaraan dan keadilan jender melalui upacara.
Keywords
Ardanareswari, upacara yajña, teologi jender
Ardanareswari, upacara yajña, teologi jender
Jenis Repostori
Jurnal
Jurnal
Nama Jurnal
ISSN
Tanggal Terbit
11 February 2020
11 February 2020
Volume
ISSUE
File Repository
Download File Repository
Download File Repository