Detail Repositori
Abstrak
Hindu adalah salah satu agama dunia paling tua. Berdasarkan bukti sejarah, India menjadi tempat awal lahir dan tumbuhnya Hindu atau Sanathana Dharma. Kini, agama Hindu telah berkembang ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masuknya Hindu ke Indonesia di awal abad masehi tidak bisa dilepaskan dari peran para Maha Rsi dan keberadaan aliran/mazhab di dalamnya. Namun, perjumpaannya dengan alam nusantara (Indonesia) justru melukis indah “wajah Hindu” karena terjadi perjumpaan yang elok antara Hindu dari India dengan sistem kepercayaan, adat istiadat, dan agama lokal yang lebih dulu ada. Kedua titik perjumpaan ini menghasilkan unifikasi yang saling melengkapi. Buku ini akan menggambarkan kembali keberadaan kelompok keagamaan yang terdapat dalam agama Hindu, baik yang dianggap “bernuansa spiritual” maupun “tradisional”. Dikotomi ini tentu saja tidak selalu tepat karena boleh jadi ada kelompok hybrid yang lahir dari perjumpaan kedua kelompok ini. Dalam perkembangannya, keberadaan kelompok-kelompok keagamaan itu di beberapa daerah di Indonesia mengalami pasang surut. Namun berdasarkan hasil penelitian, dinamika dan pergulatan di antara mereka tidak menghasilkan dampak destruktif, tetapi sebaliknya saling menguatkan. Para peneliti, dosen, intelektual dan praktisi dianjurkan membaca buku ini untuk menemukan bagaimana kelompok-kelompok keagamaan dalam Hindu dapat hidup bersama berdasarkan konsep wasudewa kutum bakam sebagai wujud internalisasi Tat Twam Asi, dan Tri Hita Karana.
Hindu adalah salah satu agama dunia paling tua. Berdasarkan bukti sejarah, India menjadi tempat awal lahir dan tumbuhnya Hindu atau Sanathana Dharma. Kini, agama Hindu telah berkembang ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masuknya Hindu ke Indonesia di awal abad masehi tidak bisa dilepaskan dari peran para Maha Rsi dan keberadaan aliran/mazhab di dalamnya. Namun, perjumpaannya dengan alam nusantara (Indonesia) justru melukis indah “wajah Hindu” karena terjadi perjumpaan yang elok antara Hindu dari India dengan sistem kepercayaan, adat istiadat, dan agama lokal yang lebih dulu ada. Kedua titik perjumpaan ini menghasilkan unifikasi yang saling melengkapi. Buku ini akan menggambarkan kembali keberadaan kelompok keagamaan yang terdapat dalam agama Hindu, baik yang dianggap “bernuansa spiritual” maupun “tradisional”. Dikotomi ini tentu saja tidak selalu tepat karena boleh jadi ada kelompok hybrid yang lahir dari perjumpaan kedua kelompok ini. Dalam perkembangannya, keberadaan kelompok-kelompok keagamaan itu di beberapa daerah di Indonesia mengalami pasang surut. Namun berdasarkan hasil penelitian, dinamika dan pergulatan di antara mereka tidak menghasilkan dampak destruktif, tetapi sebaliknya saling menguatkan. Para peneliti, dosen, intelektual dan praktisi dianjurkan membaca buku ini untuk menemukan bagaimana kelompok-kelompok keagamaan dalam Hindu dapat hidup bersama berdasarkan konsep wasudewa kutum bakam sebagai wujud internalisasi Tat Twam Asi, dan Tri Hita Karana.
Keywords
Jenis Repostori
Buku
Buku
Nama Jurnal
ISSN
Tanggal Terbit
03 April 2020
03 April 2020
Volume
ISSUE
Link File
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/dimensi-tradisional-dan-spritual-agama-hindu
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/dimensi-tradisional-dan-spritual-agama-hindu
File Repository
Download File Repository
Download File Repository