Detail Repositori

Abstrak
Agama Hindu dan instistusi desa pakraman di Bali kehilangan daya kritis karena dikonstruksi menjadi bagian dari superstruktur masyarakat, ia otonom dengan memperturutkan rasionalitas dan kepentingan kekuasaan, sumber pembenar tindakan. Marx menyebut para penguasa menggunakan agama untuk membius masyarakat (to opiate) sehingga masyarakat tidak sadarkan diri (unconsciouss), bahwa kenyataan struktural telah membelenggu, mengendala, mengalienasi dan mengeksploitasi dirinya. Ini terlihat dari lemahnya keberadaan Awig-Awig Desa Pakraman di Bali yang semestinya dapat menjaga kebertahanan serta meningkatkan kesejahteraan umat Hindu sebagai krama desa, kenyataannya mereka malah semakin terpinggirkan dalam perkembangan pariwisata. Karena itu, eksistensi awig-awig ini perlu digugat atau direvisi kembali untuk meningkatkan peranserta krama desa dalam pariwisata. Hal ini sejalan dengan isi Perda No.3 Tahun 1991, tentang Pariwisata Budaya dan Undang-Undang Kepariwisataan RI No.10 tahun 2009.

Keywords
Awig-Awig, krama desa, pariwisata, kesejahteraan.

Jenis Repostori
Jurnal
Nama Jurnal
Vyavahara Duta

ISSN
1978-0982
Tanggal Terbit
27 February 2017

Volume
6
ISSUE

Link File
http://ejournal.ihdn.ac.id.
File Repository
Download File Repository